Wednesday, May 24, 2006

WATINEM
[ bukan ] gadis di stasiun tugu..
Untuk semua kapal di laut
Untuk cahaya yang selalu memberi terang
Untuk layar yang membuat perahu terus melaju
Hingga berlabuh pada kerinduan
Perjalanan hari ini kumulai dengan keresahan

Keresahan yang begitu menyesak di dada. Yang membuat seisi ruangan sekarang begitu kedap. Aku seolah menjadi kayu yang telah hangus di perapian rumahmu.
Memberimu abu,,

Sepertinya aku telah menemukan surga. Hingga aku tak henti meminta maaf atas kaki yang telah menginjaknya.

Sekali lagi
Aku telah menemukan surga
[ ternyata Aku mendiami Neraka ]

Sampai pada saat aku beradu nafas denganmu
Di pojok gerbong kereta tua
Tuhan menyudahinya

Kau telah merampas semua dzikirku
Hingga aku resah seperti ini

Lalu tubuhmu akan terangkat di bawa waktu :
Kau itu sesetan aku
Kau itu tak ubahnya seperti aku

Maka disinilah aku menuntaskannya
Untukmu yang memacu lari kaki nafsuku
Aku tunggu bersama dendam
Aku Tunggu dengan segala detik
Sampai aku melihat
Muka – mukamu


pada saat aku menyambut mati, kau tak pernah memberi kuburku bunga
pada saat kau menyambut mati, Tuhan tak memberi kuburmu Air.

No comments: