Saturday, September 08, 2007

9 sept 2007. di kampus 3 UAD.

my dearest friend: HITJ SMGT

lila teu pendak..urang sono kanu kaayaan baheula. teuing kumaha carana urang hayang ngumpul deui. hayang hirup babarengan deui. hayang meeting deui. hayang bobogohan deui. hayang moyok deui.

loba hal nu ku urang teu bisa dileungitkeun dak. tinu balangsak nepi ka nu alusna eta nu aranna persahabatan. nyaho sorangan lah urang kumaha budakna. bageur kan:]

teu karasa 2taun weh urang pisah. cilakana teh kuliah di jogja deuih;[

tapi da kumaha deui nya ari kahayang mah da ngumpul raramean ngan nya kitu urang teu bisa ari urang sorangan nu kudu ngusahakeun. barina ge can tangtu mun di usahakeun eta niat bisa kawujud.

pokokna urang aslina keur sono pisan ka arente kabeh.

kahirupan jadi mahasiswa bener2 jauh pisan jeung kahirupan di DA. iraha deui dak euy bisa papahare bareng, sare bareng, bugil bareng, bobogohan bareng, ngaband bareng,, didinya ngarasa sono kitu teu?

nya syukur ari arente geus ngarasaan ngeunahna kuliah. tapi da urang mah teu kitu. urang akui kahirupan didieu lumayan ngeunah ngan teu sangeunah baheula.

teuing iraha urang bisa pendak deui jeung si ogen. ngadengekeun petuah2na. manehna ayeuna di luar indonesia. si aris bet kuliah di libia sagala. naha teu di jarogja nyieun komunitas. bisa meureun tah pas urang teu boga duit bisa nginjeum ka si ajay. bisa nginjeum kanu duit kas deui. bisa meeting jeung putri di malioboro. bisa papahare di lesehan peuting2 bari ngaheureuyan banci di BI. naha bet kudu mencar?

tapi bae urang teu dramatis teuing budakna. bae urang ridho ( jadi inget si away ) maraneh jauh ti urang. da maraneh boga kahirupan nu teu bisa di atur ku sasaha iwalti ku pangeran. bae urang rido pendak jeung babaturan deukeut AINK: bempa, ngan sataun sakali. eta ge mun sempet. bae..ngahaja ngaikhlaskeun da mun di pikiran mah sutres abi engkena.

2 tahun urang teu pendak jeung si bau nana.si dezig.si mba adit nu can ngajuru wae.si rizky.si inna.si chikot.si danny mam*s. padahal mah mun di berik tea mah panggih tah. asa hariwang kieu hate urang euy ngabayangkeun teu bisa pendak jeung babaturan urang nu baheula 6taun hirup babarengan.

ari kieu carana mah nya enggeus lah urang rek ngalanjutkeun nu geus di jalankeun. sugan engke aya kasempatan nu bisa ngumpulkeun urang KABEH. sugan...

Monday, May 14, 2007

MESSAGE IN BOTTLE

part 1

maaf, aku sudah lama sekali tak berbicara padamu. aku merasa tersesat, tak tahu arah, tanpa kompas. aku terus dapati kesulitan, agak gila, kukira. aku tak pernah merasa tersesat seperti ini. kau benar - benar utara sejatiku. aku selalu bisa pulang jika kau menjadi rumahku. maafkan aku karena marah sekali ketika kau pergi. aku masih menganggap kesalahan telah di buat dan aku menunggu Tuhan untuk memperbaikinya. tapi keadaanku kini lebih baik. pekerjaan membantuku. sebagian besar, kau membantuku. kau datang pada mimpiku semalam dengan senyummu, yang selalu memelukku seperti seorang kekasih, menimangku seperti seorang bocah. yang ku ingat dari mimpi itu adalah perasaan damai. aku bangun dengan perasaan itu dan aku berusaha mempertahankannya selama aku bisa. aku tulis surat ini untuk mengabarimu aku sedang dalam perjalanan menuju kedamaian itu. dan mengatakan padamu aku menyesali banyak hal. aku menyesal tak merawatmu lebih baik hingga kau tak akan kedinginan, taku atau sakit barang semenit pun.
maaf, aku tak berusaha lebih keras untu mencari kata - kata untuk menyatakan perasaanku padamu. aku menyesal tak pernah memperbaiki tirai pintu, kini aku sudah memperbaikinya. aku menyesal pernah bertengkar denganmu. aku menyesal tidak meminta maaf lebih banyak, aku terlalu gengsi. aku menyesal kurang memujimu untuk semua yang kau kenakan dan caramu menata rambutmu. aku menyesal tak memelukmu sekuat tenaga hingga Tuhan sekalipun tak bisa merampasmu.

part 2
tak ada satu saatpun dalam hidupku tanpamu. aku perbaikiya perahunya., mengujinya dan selam tu kenangan datang padaku seperti air pasang. hari ini aku sedang memikirkan saat kita muda dan kau tinggalkan duniamu dan pergi kedunia yang lebih besar. aku jauh ketakutan dari yang aku akui. aku memerangi rasa takutku denga mengatakan pada diriku sendiri : kau kelak akan kembali dan berusaha memikirkan apa yang pertama kukatakan jika aku bertemu kau lagi. aku sudah mencoba ratusan kemungkinan. apa yang akhirnya aku katakan? tak banyak. mulutku kaku,,kecuali menciummu. dan saat kau bilang : aku akan tinggal disini, terjawab sudah semuanya. aku melakukannya lagi. aku terus membayangkan apa yanga akan aku katakan jika kau kelak kembali

part 3
pada semua kapal dilaut
dan semua bandar tujuan
keluargaku
teman
dan orang tak kukenal
ini sebuah pesan dan do'a. pesannya adalah bahawa perjalananku mengajariku kebenaran yang besar. aku sudah mendapatkan apa yang di cari semua orang dan yang pernah di temukan sedikit orang: satu orang di dunia yan akan kucintai selamanya

Saturday, March 17, 2007

CATATAN KEMATIAN
andai aku bisa mentolerirnya

AKU UNTUK AYAH

Aku enggan karam secepat ini. kapalku masih sanggup membelah badai.
kau lihat aku menabrak karang
pecahlah semua. Ini belum waktunya matahari berubah menjadi senja.

Aku enggan membuka baju untuk melawan salju.
bunga yang disemat akan layu seutuhnya.
Andai kaulah yang kucari namanya di tumpukkan buku.

abjadmu asing nian, pa!

sekarang ku rangkai lagi.
Sekarang ku rangkai kembali.

huffhhh..
kutelan sebagian duri sebagai empedu nantinya.
meski terkadang sepatuku enggan menginjak debu.

Abjadmu sekarang utuh meski awalnya tak kutemu.
Ku temani kau melabrak gelisah.

Pa...
aku menjagamu seperti baju yang melekat pada tubuh.
sampai pada aku tertidur pulas nanti
Kau yang memangkuku untuk sampai ke ranjang.

Amin-i aku!!

KATA SESUNGGUHNYA..

Kau tak akan kubiarkan surut
Meski selebihnya kaupun harus pulang

Kau tak akan kubiarkan menjadi airmata
Meski setahuku kau pulalah yang ingin menangis

Kau tak akan ku biarkan raib
Meski sesekali kau ingin melepaskan genggaman

KEMUNI

Kau tak perlu karam. Pesiarmu masih kulihat gagah memutar badai.
Kaulah yang Rati sejak dulu menjadi layar kendali.
Kaulah Tiara di Laut lepas, berkuasa disana.
Kaulah Arum yang selalu menjadi arun.
Teruskan perjalananmu menuju himalaya, En!
Dan Kau, Za yang mampu membelah derita.

Setidaknya aku mengenal kalian lebih dalam dari sebelumnya.

REDUP

Aku tak berharap banyak pada embun yang jatuh semalam.
Kenanganku larut sudah dibawa angin ke berbagai sudut.
Telah kujejaki semua yang telah kau tinggalkan.
Begitu pula angin yang telah kumaknai sebagai nafasmu.
Aku kehilangan kata.
semenjak aku gelisah menyambut senja.
kurebah segala aral.
Berpadu di atas jejak kakimu.

Saat ini aku terantuk batu.

Wahai langit..
Biarkan malam tak sampai pada pagi.
Atau jatuhkan tiraimu untuk aku mengambil apa yang telah terampas.
Sujudlah aku di perbatasan malam.
Malam - malam kelabu.

Wahai Cahaya...
Urunglah kau bersinar.
sudahilah baramu yang nyala ini.
Aku kaburkan kau.

Aku masih perlu belajar untuk berdiri lagi seperti sedia kala.

REDUP II

Tak kuhiraukan atas waktu yang memanggil kenangan.
Kenanganku bak kemarau yang tak kutemui oase disana.
Aku berjalan seiring hujan menghempas rerumputan.
Siapa yang tahu aku menjadi pelarian diam - diammu?
Dan sekarang bebanku tak lagi ragu.
Bebanku batu!!!

UNSUR - UNSUR

aku merasa sesaknya malam ini tak biasa.
Aku tak bisa tidur meski kelambu siap menjaga.
Ajalkah yang mendekat?
Aku bahkan tak tahu sampai dimana puisiku bermakna.

Aku sampai pada lorong panjang beujung siluet.
Kukemali sebagian dzat-Nya.
Namun tak pelak aku masih saja nerjalan
Tanpa jejak.

Dunia..
Jika mimpi itu menggertakku lagi
Akan kupahami caramu berputar
seutuhnya..
Dan berilah segenap ruang untuk kawan di seberang.
Aku pergi sebentar menyatukan
bayang.

Ombak..
Aku masih bisa menyatu dengan buihmu.
Kau berikan badaiku tenang.
menyisi didepan sepatu.
Aku menyentuh
Lalu kau pulang ke Laut lepas.

Langit..
Tak bisakah kau keraskan suara
Biarlah sejenak aku mendengar
Apa yang masih kau genggam di mulutmu itu.

Dan akhir dari jejak ini semua
Aku tak lagi mengenali jejakku ke depan.

Ahh...
Seandainya aku bermetamorfosa!!

SELEBIHNYA..

Selebihnya Aku tetap menghargaimu.
seperti yuni yang kerap menyemat bunga di baju.
Seperti Eqi yang akan menoreh senyum di lagu.
seperti Kamu..
yang akan ku simpan di darah
Karamlah bersamanya!!!